Kamis, 11 Desember 2008

Karel Albert Rudolf Bosscha




Karel Albert Rudolf Bosscha (K.A.R Bosscha), lahir di Den Haag pada tanggal 15 Mei 1865. Dulu beliau adalah seorang pengusaha perkebunan teh yang sukses di kota Bandung, yang bernama "Perkebunan teh Malabar". Beliau sempat mendapatkan penghargaan sebagai Warga Utama Kota Bandung, karena jasanya di dalam perkembangan kota Bandung.

Pada bulan Agustus 1896 Bosscha mendirikan Perkebunan Teh Malabar. Dan pada tahun-tahun berikutnya, ia menjadi juragan seluruh perkebunan teh di Kecamatan Pangalengan. Selama 32 tahun masa jabatannya di perkebunan teh ini, ia telah mendirikan dua pabrik teh, yaitu Pabrik Teh Malabar yang saat ini dikenal dengan nama Gedung Olahraga Gelora Dinamika dan juga Pabrik Teh Tanara yang saat ini dikenal dengan nama Pabrik Teh Malabar.

Pada tahun 1901 Bosscha mendirikan sekolah dasar bernama Vervoloog Malabar. Sekolah ini didirikan untuk memberi kesempatan belajar secara gratis bagi kaum pribumi Indonesia, khususnya anak-anak karyawan dan buruh di perkebunan teh Malabar agar mampu belajar setingkat sekolah dasar selama empat tahun. Pada masa kemerdekaan Indonesia, nama sekolah ini berubah menjadi Sekolah Rendah, kemudian berubah lagi menjadi Sekolah Rakyat. Dan diganti lagi menjadi Sekolah Dasar Negeri Malabar II hingga saat ini.

Pada tahun 1923, Bosscha menjadi perintis dan penyandang dana pembangunan
Observatorium Bosscha yang telah lama diharapkan oleh Nederlands-Indische Sterrenkundige Vereeniging (NISV). Kemudian ia bersama dengan Dr. J. Voute pergi ke Jerman untuk membeli Teleskop Refraktor Ganda Zeiss dan Teleskop Refraktor Barmberg. Pembangunan Observatorium Bosscha selesai dilaksanakan pada tahun 1928. Namun ia sendiri tidak sempat menyaksikan bintang melalui observatorium yang didirikannya karena pada tanggal 26 November 1928 ia meninggal beberapa saat setelah dianugerahi penghargaan sebagai Warga Utama kota Bandung dalam upacara kebesaran yang dilakukan Gemente di Kota Bandung.

Banyak orang" yang mengatakan kalau semasa hidupnya Bosscha tidak pernah menikah. Karena kecintaannya pada Malabar, beliau meminta agar jasadnya disemayamkan di sebuah tempat di perkebunan teh Malabar yang dinamakannya "Hutan Kecil".

1 komentar:

  1. ni tulisaN pertama gw.
    lumayan bwad ngisi" halamn pertama.

    gw minta komentar.ny y...

    tengs bwad smua.ny.

    BalasHapus